JellyPages.com

Selasa, 22 Desember 2015

Kota Medan, Sumatera Utara

Kota Medan adalah ibukota provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota metropolitan terbesar di luar Pulau Jawa dan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan juga sebagai pintu gerbang bagi para wisatawan untuk menuju objek wisata Brastagi di daerah dataran tinggi Karo, objek  serta kawasan Danau Toba.


Medan didirikan oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun 1590. John Anderson, orang Eropa pertama yang mengunjungi Deli pada tahun 1833 menemukan sebuah kampung yang bernama Medan. Kampung ini berpenduduk 200 orang dan seorang pemimpin bernama Tuanku Pulau Berayan sudah sejak beberapa tahun bermukim disana untuk menarik pajak dari sampan-sampan pengangkut lada yang menuruni sungai. Pada tahun 1886, Medan secara resmi memperoleh status sebagai kota, dan tahun berikutnya menjadi ibukota Karasidenan Sumatera Timur sekaligus ibukota Kesultanan Deli. Tahun 1909, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Dewan kota yang pertama terdiri dari 12 anggota orang Eropa, dua orang bumiputra, dan seorang Tionghoa.

Pemandangan udara kota Medan pada tahun 1920-an.

Daerah Kesawan tahun 1920-an.
Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 terdapat dua gelombang migrasi besar ke Medan. Gelombang pertama berupa kedatangan orang Tionghoa dan Jawa sebagai kuli kontrak perkebunan. Tetapi setelah tahun1880 perusahaan perkebunan berhenti mendatangkan orang Tionghoa, karena sebagian besar dari mereka lari meninggalkan kebun dan sering melakukan kerusuhan. Perusahaan kemudian sepenuhnya mendatangkan orang Jawa sebagai kuli perkebunan. Orang-orang Tionghoa bekas buruh perkebunan kemudian didorong untuk mengembangkan sektor perdagangan. Gelombang kedua ialah kedatangan orang Minangkabau, Mandaling dan Aceh. Mereka datang ke Medan bukan untuk bekerja sebagai buruh perkebunan, tetapi untuk berdagang, menjadi guru dan ulama.
Sejak tahun1950, Medan telah beberapa kali melakukan perluasan areal, dari 1.853 ha menjadi 26.510 ha pada tahun 1974. Dengan demikian dalam tempo 25 tahun setelah penyerahan kedaulatan, kota Medan telah bertambah luas hampir delapan belas kali lipat.






sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Medan

Danau Toba, Danau Terbesar di Asia Tenggara

Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 km dan lebar 30 km yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.

Danau toba memiliki luas 1707 Km persegi atau lebih dari dua kali luas Singapura, terbentuk dari letusan gunung purba raksasa yang menurut beberapa penelitian disaat letusannya sempat merubah iklim dunia dan membawa dunia ke dalam zaman es. Letusan raksasa tersebut hampir memusnahkan manusia di dunia ini. Peninggalan letusan tersebut masih bisa dilihat berupa kaldera terbesar di dunia yang saat ini terisi air menjadi danau Toba. Pulau samosir adalah bagian kaldera yang tidak terendam air, terletak di tengah-tengah danau Toba dan merupakan pusat dari kebudayaan Batak.

Danau toba merupakan salah satu tujuan wisata populer di indonesia, mesti demikian tempat ini sebenarnya tidak terlalu ramai, sehingga cocok untuk anda yang ingin bersantai.


Untuk mencapai danau Toba, Dari kota Medan anda bisa menuju Parapat dengan lama perjalanan sekitar 5 Jam. Apabila anda tiba di Medan menggunakan pesawat terbang, dari bandara pertama anda harus menuju terminal Bus Amplas menggunakan kendaraan umum No.64 dengan harga Rp. 3000/orang. Dari terminal Amplas ambil Bus menuju Parapat dengan tarif sekitar Rp. 22.000/orang. Apabila anda ingin lebis simple, anda bisa menyewa mobil dengan tarif sekitar Rp. 450.000 sudah termasuk driver dan bahan bakar, atau bisa menggunakan Taxi.






Taman Bermain Hillpark Sibolangit

Inilah taman bermain terbesar di Sumatera Utara, berada dalam kontur wilayah pegunungan dan berjarak sekitar 1 jam perjalanan dari kota Medan. Hamparan perbukitan hijau adalah daya tarik lain yang dimiliki tempat wisata di Medan yang satu ini, selain juga udaranya yang sejuk dan bersih. Oleh karenanya, taman bermain ini menjadi salah satu destinasi wisata keluarga yang favorit di Sumatera Utara.
Hillpark Sibolangit adalah sebuah taman bermain (themepark) yang terletak di Sibolangit dan diklaim sebagai yang terbesar di pulau Sumatera. Hillpark Sibolangit terbagi menjadi 3 tema besar yaitu Lost City, Toon town, dan Heritage. Wahana yang ada di Hillpark Sibolangit diantaranya Roller Coaster (Gelegar), Ferries Wheel (Kincir raksasa), 4D theatre, dan amphiteathre berkapasitas 1,200 untuk pertunjukan dan konser. Jika dilihat, Hillpark Sibolangit ini mirip dengan Dufan yang ada di Jakarta, atau dengan Trans Studio yang ada di Makassar. Tetapi berbeda dengan Dufan, Hillpark Sibolangit masih lebih kecil. Dinamakan HillPark karena lokasinya sendiri berada di pegunungan, Grand Hill City Sibolangit, di mana waktu tempuhnya sekitar satu setengah jam dengan kendaraan pribadi dari Medan. The Heritage memiliki nuansa kastil yang megah. Hillpark Sibolangit membuat arstitektur menyerupai bangunan berupa kastil menjadikan anda layaknya prince atau princess. Kastil ini bernama Kastil Camelot. Terdiri dari permainan indoor dan carnival games untuk menguji kelincahan yang sangat menarik. Berbeda dengan The Heritage, Wahana The Lost City memiliki nuansa arsitektur kuno purbakala bebatuan dengan kerangka Dinosaurus. Di zona ini Hillpark Sibolangit menawarkan berbagai permainan seru seperti Gelegar (Rooler Coaster) dan Kincir Raksasa (Ferries Wheel), Gelegar (akan menguji adrenalin anda), Kincir Raksasa, Telecombat, Ulang Alik, Kereta Hillpark.
Akan tetapi, taman bermain ini hanya dibuka pada akhir pekan (Sabtu & Minggu) dan pada tanggal merah saja. Untuk dapat masuk, Anda harus membayar tiket masuk Hillpark Sibolangit sebesar Rp 10.000/orang. Atau, Anda dapat membayar sebesar Rp 45.000/orang untuk biaya tiket masuk dan biaya tiket wahana sebanyak 15 kali bermain.



\

Alamat Taman Bermain Hillpark Sibolangit: Jl. Jamin Ginting Km. 45, Medan
Peta lokasiklik di sini
Koordinat GPS: 3.549268,98.659529

Graha Santa Maria Annai Velangkanni

Inilah salah satu destinasi wisata di rohani di Medan, sebuah gereja umat Katolik yang sangat unik. Secara arsitektural, bangunan Graha Santa Maria Annai Velangkanni hampir mirip sebuah kuil Hindu. Pada awalnya gereja ini diperuntukkan bagi umat Katolik Tamil yang ada di kota Medan, dan dalam perjalanannya terbuka bagi seluruh umat. 


Nama Annai Velangkani, yang berarti Bunda dari Velangkanni, dijadikan sebagai nama gereja dan merupakan sebuah persembahan kepada Bunda Maria yang pernah menampakkan diri di pesisir Velangkanni, Tamil Nadu, India pada abad 17. Bangunan gereja ini begitu megah, oleh karenanya berfoto selagi berwisata menjadi sebuah aktivitas yang paling sering dilakukan wisatawan dalam negeri maupun luar negeri selain tentu saja berdoa.
Di samping bangunan gedung utama, ada sebuah bangunan kecil bernama Kapel Maria, sebuah tempat berdoa kepada Bunda Maria yang penuh dengan bunga-bunga dari peziarah dan berdoa Rosario di tempat tersebut.
Sampai di Graha Santa Maria Annai Velangkanni ini, Anda tidak akan dikenakan biaya untuk parkir alias gratis. Jadi, tunggu apa lagi? Bagi Anda yang beragama Katolik, Anda bisa beribadah dan berdoa ditempat ini, bagi agama lainnya, Anda bisa sekedar berwisata dan mengagumi keunikan-keunikan yang ada disini.
 
Alamat Graha Santa Maria Annai Velangkanni: Jl. Sakura III No. 7-10 Tanjung Selamat, Kec. Medan Tuntungan, Medan
Peta lokasiklik di sini
Koordinat GPS: 3.548061,98.608688

Istana Maimun

Istana Maimun Medan dalah sebuah warisan peninggalan dari Kesultanan Deli di tanah Sumatera. Bangunan istana ini juga merupakan ikon wisata Kota Medan sekaligus ikon kota metropolitan terbesar ke-3 di Indonesia. Hingga saat ini, Istana Maimun masih dianggap sebagai istana termegah dan tercantik yang pernah dibangun serta masih dapat dilihat di Indonesia.


Istana Maimun Medan terletak di Jalan Brigadir Katamso, Kelurahan Sukaraja, Medan. Sekilas tinjauan tentang sejarah Kesultanan Deli, pada awalnya pusat kerajaan berada di Labuhan Deli. Pada waktu itu, Deli memiliki hasil perkebunan tembakau yang diakui oleh dunia. Tembakau Deli di ekspor hingga ke Eropa. Karena ekspor ini, Kesultanan Deli mengalami kemajuan pesat. 
Puncaknya, kejayaan ekonomi Kesultanan Deli membawa Sultan Ma’moen Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memindahkan ibukota kerajaan ke Medan. Di kota inilah istana yang kemudian hari dikenal dengan Istana Maimun tersebut dibangun. Istana ini didesain oleh seorang Belanda bernama TH. Van ETP. Kala itu, fungsi istana lebih dari sekedar sebagai pusat pemerintahan kerajaan, juga merupakan pusat budaya serta adat melayu hingga pusat dakwah agama Islam.
Di tempat wisata Medan yang satu ini, Anda dapat menyaksikan ragam koleksi yang dimiliki istana di masa lampaunya. Beberapa di antaranya adalah koleksi foto sultan, singgasana sultan, hingga sejarah Kerajaan Deli. Secara arsitektural, bangunan Istana Maimun didominasi warna kuning yang merupakan warna khas Melayu. Untuk dapat masuk ke Istana Maimun ini, Anda harus membayar tiket masuk sebesar Rp 8.000/orang. Istana ini buka mulai dari pukul 8.00-17.00 WIB.
                                
                                
                               
Rute Perjalanan Menuju Istana Maimun
Dari Bandara Udara Internasional Kualanamu, Anda harus menempuh perjalanan sejauh sekitar 40 km untuk dapat tiba di pusat kota Medan. Tetapi jika Anda dari pelabuhan Belawan, jarak Istana Maimun ini berkisar 28 km. Letak istana yang berada di pusat kota memudahkan Anda untuk dapat tiba di sana. Tersedia berbagai angkutan umum yang dapat mengantarkan Anda ke sana, mulai dari becak, angkot, hingga taksi.
Alamat Istana Maimun: Jl. Brigadir Jendral Katamso, Medan
Peta lokasiklik di sini
Koordinat GPS: 3.575243,98.683805

Tip Top Restaurant

Berdasarkan keterangan yang tertulis pada buku menunya, Tip Top Restaurant awalnya berdiri dengan nama Jangkie pada tahun 1929 di Jalan Pandu, Medan. Ketika itu resto Jangkie menjual kue dan roti olahan sendiri. Baru di tahun 1934, resto ini pindah ke Jl Ahmad Yani dan mengubah namanya menjadi Tip Top yang bermakna "Prima" atau "Sempurna". Setelah pindah inilah, Tip Top mulai mnambah menu, tidak lagi hanya menjual roti dan kue, tapi juga menyediakan sajian lainnya seperti: steak ayam, steak lidah, salad, omelet, bitterballen, pancake, nasi goreng, cap-cay, fouyonghai, gado-gado, kari kambing, roti bakar dan lain-lain. Serta tak lupa es krimnya yang melegenda. Pada masa itu, umumnya pelanggan restoran Tip Top adalah orang Belanda yang bekerja di bagian administrasi dan pegawai perkebunan. Saat ini Restaurant Tip Top dikelola oleh generasi ketiga, dan masih banyak orang tua yang datang ke tempat ini untuk bernostalgia. Kini Tip Top terhimpit di antara gedung-gedung tua yang sudah mulai terancam keberadaannya. Suasana sekeliling terus berubah dan Tip Top sebagai porosnya dengan suasana oldies yang tetap dipertahankan sampai sekarang. Properti ruangan seperti meja, kursi dan piano masih digunakan, peralatan masak yang sudah tua pun tetap dipakai hingga kini. 


Jika berbicara wisata kuliner kota Medan, Tip Top Restaurant tidak boleh dilewatkan. Inilah rumah makan legenda yang sudah berdiri sejak zaman Belanda. Salah satu signature dari rumah makan ini adalah aneka sajian ice cream-nya yang merupakan produksi rumahan. Aneka es krim yang tersaji di sini memang menggugah selera, es krim dengan resep yang sudah diwariskan turun temurun sejak awal resto ini berdiri, dan menjadi favorit orang-orang Eropa jaman dulu yang selalu merasa gerah di kota Medan ini. Buka dari jam 9 pagi hingga 10 malam, membuat kita punya banyak pilihan waktu untuk menikmati hidangan di sini.


                              

                              

Alamat Tip Top Restaurant:     Jl. Jend. A. Yani No. 92, Medan
Peta lokasiklik di sini
Koordinat GPS: 3.585999,98.679594

Merdeka Walk

Merdeka Walk atau yang biasa disingkat MW merupakan objek wisata yang ada ibukota Provinsi Sumatera Utara. Tempat ini dikenal sebagai tempat nongkrong paling lengkap di Medan. Mulai dari pusat makanan, hiburan, hingga arena pertunjukkan.
Sebagai pusat makanan, puluhan gerai makanan tersedia di sini. Mulai dari dari makanan Barat, makanan Asia sampai makanan khas Medan. Harga makanan di sini cukup murah. Cukup merogoh kocek Rp15.000-Rp35.000
Selain menyediakan hidangan dalam berbagai menu, Merdeka Walk juga menyediakan satu spot yang nyaman dengan keasrian pepohonan bernama Center Piece.
Tempat ini biasanya diisi berbagai hiburan seperti live music, acara untuk keluarga dan ajang kreatifitas anak muda, seperti band performance, rap, breakers, dan hiburan lainnya di Center Piece.
Tempat yang berada di Lapangan Merdeka Medan yang tepat berada di jantung Kota Medan dan berseberangan dengan Stasiun Medan membuat MW mudah untuk didatangi yang dibuka setiap hari Minggu hingga Jumat mulai pada pukul 11:00-00:00 WIB (13-jam) dan Sabtu dari pukul 11:00-02:00 WIB (15-jam). Karena itu disebut Tempat Hangout Malam Hari Di Medan.

Alamat Merdeka Walk: JL Balai Kota, Lapangan Merdeka, Medan
Peta lokasiklik di sini
Koordinat GPS: 3.590345,98.67818

                              

Tari Tor-Tor


  • Tari Tor-Tor Tujuh Cawan

Tari Tor-Tor Tujuh Cawan tidak bisa dipelajari sembarangan orang kecuali kalau memang sudah jodoh. Lewat turun temurun, tarian tujuh cawan dianggap sebagai tarian paling unik karena sang penari harus menjaga keseimbangan tujuh cawan yang diletakkan di kedua belah tangan kanan dan kiri tiga serta satu di kepala. 
            Tarian tujuh cawan mengandung arti pada setiap cawannya. Untuk cawan 1 mengandung makna kebijakan, cawan 2 kesucian, cawan 3 kekuatan, cawan 4 tatanan hidup, cawan 5 hukum, cawan 6 adat dan budaya, cawan 7 penyucian atau pengobatan. Kegunaan lain dari tarian ini adalah untuk membuang semua penghalang bagi orang yang hadir disitu, tentunya bagi yang percaya. Biasanya manusia punya kegagalan karna ada penghalang bawaan dari lahir, karma, guna-guna, atau akibat perbuatan sendiri.

            Dari segi budaya, tarian ini merupakan tarian spiritual tertinggi di Danau Toba. Sekarang tarian ini juga digunakan untuk pelantikan menteri, walikota, bupati dll. Dari dulu tarian ini sudah menjadi kebanggan di kalangan orang Batak. Tarian ini juga dulunya digelar di opera Batak. 
            Gerakannya se-irama dengan iringan musik (Margondang) yangdimainkan dengan alat-alat musik tradisional seperti gondang,suling, terompet batak, dan lain-lain.


  • Tari Tor-Tor Tongkat Panaluan
            Tari tongkat Panaluan adalah sebuah tongkat yang bersifat magis dan terbuat dari kayu yang telah diukir dengan gambar kepala manusia dan binatang, panjang tongkat tersebut diperkirakan lebih kurang 2 meter sedangkan tebalnya / besarnya kira – kira 5-6 cm.
            Dalam suku batak tongkat panaluan dipakai oleh para datu dalam upacara ritus, dan tongkat ini dipakai para datu (dukun) dengan tarian tortor yang diiringi gondang (gendang) sabangunan. Konon menurut sejarah suku batak bahwa Tunggal Panaluan ini merupakan fakta sejarah yang memiliki kisah hubungan terlarang, pada dahulu kala ada seorang raja yang tinggal di desa Sidogor dogor Pangururan di pulau Samosir di teluk perpisahan antara darat dan air, Raja ini bernama Guru Hatiabulan dengan memiliki seorang istri bernama Nan Sindak Panaluan.



                         

  • Tari Tor-Tor Si Gale-Gale
          Sigale-gale merupakan pertunjukan kesenian dari daerah Tapanuli Utara. SiGale-gale adalah nama sebuah patung yang terbuat dari kayu yang berfungsi sebagai pengganti anak raja Samosir yang telah meninggal. Untuk menghibur raja maka dibuatlah patung kayu yang di beri nama sigale-gale dan di gerakkan oleh manusia.












Alat Musik Tradisional Ogung


Ogung merupakan alat musik sekaligus alat komunikasi yang digunakan oleh masyarakat Batak. Ogung itu sendiri berbentuk gong dengan ukuran yang bervariasi. Ogung adalah salah satu bagian daripada Gondang Sabangunan (terdiri dari Taganing, Ogung, Sarune dan Hesek), yang dipakai untuk upacara adat seperti upacara meninggal orang tua yang sudah punya cicit, menggali tulang belulang orang tua untuk dipindahkan ke bangunan yang telah disediakan, bahkan pada upacara adat perkawinan.

Sejarah


Sampai sekarang asal mula ogung di tanah batak masih menjadi misteri. Banyak cerita yang melatarbelakangi asal usul ogung. Ada yang berpendapat bahwa ogung adalah buatan masyarakat Batak itu sendiri, sebab ogung merupakan salah satu bagian dari Gondang Sabangunan, alat musik tradisional Batak yang diyakini semuanya dibuat oleh nenek moyang orang batak dan hanya dipakai oleh orang batak. Namun ada pendapat lain bahwa ogung bukanlah produk asli orang batak, tetapi berasal dari luar Sumatera Utara. Ada yang mengatakan bahwa ogung berasal dari Pulau Jawa, tapi ada juga yang mengatakan bahwa ogung berasal dari India.


Kualitas


Kualitas ogung milik orang Batak sebenarnya sama saja dengan gong lainnya di pelosok daerah di Indonesia, yaitu terbuat dari logam, berdiameter 16-65 cm, memiliki ketebalan kisaran 2,5-10 cm, dan memiliki pencu (bagian tengah ogung yang menonjol keluar). Akan tetapi, walaupun dewasa ini banyak bermunculan pengrajin ogung di tanah batak, beberapa pemusik batak lebih menyukai gong yang berasal dari Pulau Jawa, karena bunyinya yang lebih enak didengar.


Fungsi


Seperti telah disebutkan di atas, ogung berfungsi sebagai alat musik tradisional. Namun di lain sisi, ogung memiliki fungsi lain yang dikhususkan dalam masyarakat batak. Pada zaman dahulu kala dimana belum ada alat komunikasi canggih seperti sekarang ini, ogung digunakan sebagai alat komunikasi dengan masyarakat setempat bila terjadi hal-hal tertentu yang urgent, seperti misalnya ada kebakaran, ada pencuri, ada penyusup yang dicurigai, dll. Terutama bila memanggil orang untuk mengadakan pertemuan tertentu oleh masyarakat itu. Demikianlah fungsi ogung sebagai alat komunikasi dalam masyarakat batak, dimana yang dipergunakan hanya satu tipe, bukan secara keseluruhan seperti di Gondang Sabangunan. Seiring dengan perkembangan zaman, popularitas ogung sebagai alat komunikasi dalam masyarakat Batak mulai menurun. Hal ini disebabkan banyaknya inovasi alat komunikasi baru semacam telepon, handphone, bahkan social networking yang diminati banyak masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat batak di Sumatera Utara. Oleh karena itu ogung hanya digunakan untuk event-event tertentu misalnya pengesahan gedung,dll. Bukan hanya itu saja popularitas ogung juga lebih dikenal sebagai bagian dari alat musik tradisional Batak, Gondang Sabangunan yang sering mengiringi acara-acara khas Batak, contohnya acara reuni tahunan marga tertentu atau perkawinan adat.




Macam-macam

Seiring dengan banyaknya sub-etnis dalam suku batak itu sendiri, setiap sub-etnis memiliki perangkat ogungnya sendiri. Penamaan ogung yang berbeda disebabkan perbedaan latar budaya. Berikut adalah macam-macam ogung dari setiap subetnis:

Sub-etnis Toba

  1. Ogung Panggora: Panggora memiliki arti “yang berseru, memberi efek kejut”. Disebut demikian karena bunyinya yang menggelegar dank eras dibandingkan ogung-ogung lainnya.
  2. Ogung Ihutan :Dinamai Ogung Ihutan karena tugasnya mengikuti bunyi ogung oloan. Ikutan berarti “yang mengikuti”. Nama lain ogung ini adalah pangalusi berarti “jawaban”. Ogung ini memiliki nada yang lebih tinggi dibandingkan Ogung Oloan.
  3. Ogung Doal: Ogung ini berfungsi menambah variasi bunyi ogung saja, dengan menambah ritme tambahan, terdiri atas beberapa jenis, antara lain:
    1. Ogung Doal Oloan: Ogung yang memiliki nada rendah. Ogung ini menghasilkan bunyi yang beritme konstan supaya diikuti bunyi ogung lainnya. Hal ini yang menyebabkan ogung ini dinamai oloan yang berarti “diikuti” Disebut-sebut sebagai kepala pemimpin semua ogung.
  4. Ogung Jeret

Sub-etnis Karo

  • Ogung Gung
Jenis ogung ukuran besar.
  • Ogung Panganak (anak ogung)
Jenis ogung yang lebih kecil dari Gung.

Sub-etnis Mandailing dan Angkola-Keprok

Kedua sub-etnis ini memiliki penamaan ogung yang sama, yaitu:
  • Ogung Jantan (laki-laki) dan Ogung Dadaboru (perempuan)
Kedua ogung ini adalah yang terbesar dari ogung lain
  • Ogung Pamulosi, Panongahi, dan Pandoali
Ketiganya merupakan ogung yang lebih kecil dari Ogung Jantan dan Dadaboru. Sering disebut sebagai Ogung Mong-mongan.

Sub-etnis Simalungun

  • Ogung Sibanggalan (besar) dan Ogung Sietekan (lebih kecil)
Keduanya merupakan ogung besar, hanya saja punya ukuran berbeda.
  • Ogung Mong-mongan
Terdiri dari dua buah ogung kecil.

Sub-etnis Pakpak

Terdiri dari tiga ogung yaitu Takudep, Poi dan Pongpong.

Senin, 21 Desember 2015

Mie Gomak

Mie Gomak adalah makanan yang terkenal sebagai masakan khas daerah dari tanah Sumatera Utara, meliputi semua daerah Batak Toba, dan juga menjadi masakan khas di daerah seperti Sibolga dan Tapanuli. Di sebut gomak karena gomak merupakan bahasa Batak yang artinya dipegang. Jadi, artinya mie yang digomak-gomak atau diambil langsung pakai tangan. Mie Gomak juga sering disebut Spaghetti Batak karena mirip dengan spaghetti dari Itali dan ada juga yang menyebutnya mie lidi karena bentuknya yang mirip seperti lidi.

Mie Gomak biasanya dijumpai di warung, kedai atau pasar. Mie Gomak ini pun biasanya direbus terlebih dahulu sebelum dihidangkan. Ada berbagai macam untuk menyantap hidangan ini yaitu mie gomak kuah, mie gomak goreng dan juga mie gomak bumbu kacang.




Mie gomak rasanya kenyal-kenyal gurih, pedas dan asam yang berasal dari andaliman. Wangi dan aroma pedas andaliman menambah kenikmatan mie gomak. Bagi Anda yang mempunyai rencana untuk mampir ke Sumatera Utara, sangat tidak ada salahnya untuk mencoba masakan khas Batak ini.